Air mata buaya ( baca : kepura-puraan ) sangat ironis dan tragis. Betapa tidak punya malu. Hanya ingin mendapatkan simpati dan rasa iba orang lain harus mengorbankan harga diri. Dimana jiwa pejuang ? Dimana jiwa patriot dan ksatria ? Sebuah egoisme yang selalu diperturutkan tetapi minta simpati orang lain melalui tangisan. Sungguh tidak punya malu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar